Sekali lagi mohon maaf karena Projek30 pertanggal 27 Juli 2007 terlambat datang. Untuk yang belum sempat menengoknya, sila ditengok.
Hari kedelapan: Dishdasha, baju arab yang punya nilai lebih
Dishdasha adalah pakainnya orang arab. Dibilang pakaian adat mungkin
iya. Pakaian dari tiap negara arab punya perbedaan masing-masing. Yang
aku lihat orang Kuwaitlah yang cukup memperhatikan cara mereke
berpakaian Dishdasha.
Oh
iya, foto di atas aku ambil secara diam-diam. Jadi hanya tampak
belakang saja. Sedangkan foto disamping, adalah sebuah iklan dari Gulf
Bank. Kalau diperhatikan secara seksama, bagian kepala terdapat kain dan
ikatan berwarna hitam. Nah, dibagian depan persis di tengah-tengah (di
atas hidung) biasanya ada kain yang menyembul keluar. Nah, bagian inilah
yang sering jadi pusat perhatian orang-orang Kuwait. Kain yang
menyembul keluar harus benar-benar sempurna keluarnya.
Nilai lebih dishdasha adalah gengsi. Orang-orang yang berdishdasha
biasanya lebih diakui di lingkungan sekitar. Diakui dalam arti, dia
Kuwaiti. Walaupun dari tampang sudah kelihatan orang Kuwaiti atau tidak.
Juga biasanya dalam acara resmi, Dishdasha harus melekat. Jika tidak,
maka nilai kehormatannya sedikit berkurang.
Oh iya, dari mana aku tau ia Kuwaiti atau bukan ketika tidak memakai
Dishdasha? Perhatikan saja, Kuwaiti biasanya memasang tampang “gue kuwaiti, gue harus elu hormatin, dan derajat gue lebih tinggi dari elu“.
Sekali lagi mohon maaf karena Projek30 pertanggal 27 Juli 2007 terlambat datang. Untuk yang belum sempat menengoknya, sila ditengok. Dishdasha Hari kedelapan: Dishdasha, baju arab yang punya nilai lebih Dishdasha adalah pakainnya orang arab. Dibilang pakaian adat mungkin iya. Pakaian dari tiap negara arab punya perbedaan masing-masing. Yang aku lihat orang Kuwaitlah yang cukup memperhatikan cara mereke berpakaian Dishdasha. DishdashaOh iya, foto di atas aku ambil secara diam-diam. Jadi hanya tampak belakang saja. Sedangkan foto disamping, adalah sebuah iklan dari Gulf Bank. Kalau diperhatikan secara seksama, bagian kepala terdapat kain dan ikatan berwarna hitam. Nah, dibagian depan persis di tengah-tengah (di atas hidung) biasanya ada kain yang menyembul keluar. Nah, bagian inilah yang sering jadi pusat perhatian orang-orang Kuwait. Kain yang menyembul keluar harus benar-benar sempurna keluarnya. Nilai lebih dishdasha adalah gengsi. Orang-orang yang berdishdasha biasanya lebih diakui di lingkungan sekitar. Diakui dalam arti, dia Kuwaiti. Walaupun dari tampang sudah kelihatan orang Kuwaiti atau tidak. Juga biasanya dalam acara resmi, Dishdasha harus melekat. Jika tidak, maka nilai kehormatannya sedikit berkurang. Oh iya, dari mana aku tau ia Kuwaiti atau bukan ketika tidak memakai Dishdasha? Perhatikan saja, Kuwaiti biasanya memasang tampang “gue kuwaiti, gue harus elu hormatin, dan derajat gue lebih tinggi dari elu“.
20.44 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar